SEJARAH SENI, KRIYA DAN DESAIN
Pengertian Seni:
Secara etimologis, kata seni berasal
dari bahasa Sansekerta, yaitu Sani yang artinya pemujaan, persembahan, dan
pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat hubungannya dengan upacara
keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”.
Secara umum, pengertian seni adalah
suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan
diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk
nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133), tetapi ada juga yang mengatakan bahwa seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Dalam versi yang lain, seni disebut cilpa yang berarti berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistik (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian Seni Menurut Para Ahli:
· Aristoteles
Menurut Aristoteles, seni adalah suatu bentuk ungkapan yang bersifat nyata dan pasa dasarnya seni meniru konsep alam.
· Thomas Munro
Seni adalah alat yang diciptakan manusia yang bisa
menimbulkan efek psikologis terhadap orang lain yang melihatnya.
· Hilary
Bele
Seni adalah istilah yang digunakan pada semua karya
sehingga menggugah hati dan ingin mencari siapa yang menciptakannya.
· Plato
Seni adalah hasil tiruan alam dengan segala isinya atau
ars imitator naturam.
· Alexander
Baum Garto
Seni adalah sebuah keindahan yang memiliki tujuan untuk
membuat penikmat merasa bahagia.
Sejarah Seni :
Sejarah seni dapat dilihat sejak jaman manusia gua, bahkan
sebelum peradaban pernah dibuat oleh umat manusia, sekitar 30.000 tahun yang
lalu. Bentuk kesenian yang ditemukan masih berupa bentuk gambar mengenai benda
benda dan peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan manusia pada zaman itu.
Seiring munculnya peradaban peradaban baru di dunia seperti peradaban
Mesopotamia, Mesir, Yunani, India, China dan sebagainya, seni mulai berubah
menjadi lebih estetik dan kompleks. Media yang digunakan juga sudah mulai beragam,
mulai dari kertas, batu, dan juga tanah.
Perkembangan seni juga dipengaruhi oleh berbagai aspek,
salah satunya adalah agama. Pada era penyebaran agama Kristen, seni sering
digunakan sebagai alat dan media dalam menyebarkan agama. Pada masa ini, banyak
seniman seniman besar dunia lahir, seperti Michellangelo dan Leonardo Da Vinci
yang banyak menyumbangkan karya dalam bidang gospel.
Fungsi Seni :
Fungsi seni untuk individu
Adaa dua unsur yang ada dalam manusia yaitu unsur fisik dan
unsur psikis. Unsur-unsur ini akan memenuhi kebutuhan seni secara fisik dan
psikis atau emosional.
- Seni
sebagai Alat pemenuhan kebutuhan fisik
Para seniman berusahan untuk
menciptakan berbagai seni sehingga mampu memuaskan kebutuhan fisika dan
kenyamanan bagi penikmatnya.
- Seni
sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional
Emosi merupakan perasaan yang ada
dalam manusia seperti senang, sedih, marah, benci dan lain-lain.
Dengan adanya seni semua orang bisa meluapkan perasaan yang
ada dalam dirinya dengan menghasilkan sebuah karya. Contohnya saat seseorang
memiliki jiwa seni, ia akan mengekspresikanya melalui musik, lukisan dan
sebagainya.
Manusia adalah makhluk sosial sehingga memiliki kebutuhan
untuk berinteraksi dengan orang lain dan sangat bergantung dengan orang lain.
Adapun beberapa fungsi seni sebagai media pemenuhan kebutuhan sosial.
- Seni
sebagai media agama
Seni digunakan untuk sarana
penyampaian pesan religi atau keagamaan kepada manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari contohnya dalam upacara pernikahan, upacara kematian, pakaian atau
busana, kaligrafi dan masih banyak lagi.
- Seni
sebagai media pendidikan
Terdapat tiga kategori seni dalam
dunia pendidikan yaitu pendidikan formal contohnya disekolah , pendidikan
non-formal seperti misalnya kegiatan dimasyarakat dan pendidikan informal yaitu
berada dilingkungan keluarga.
- Seni
sebagai media informasi
Melalui media informasi, karya seni
bisa lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas. Contohnya pengguna poster yang
digunakan untuk penyampaian informs tentang bahaya narkoba, program pemerintah
dan lain-lain
- Seni
sebagai media hiburan
Seni bisa membuat orang lain
terhibur dan bisa dijadikan sebagai sarana melepas bosan atau mengurangi
kesedihan.
Contohnya saat berkunjung ke pertunjukan lukisan, disana
seseorang bisa merasa senang dan terhibur saat melihat sebuah lukisan.
Seni Rupa
Seni rupa adalah seni yang berusaha menampilkan nilai
keindahan dalam bentuk karya yang bisa dilihat, diraba, dirasa dan dinikmati.
Salah satu contoh seni rupa yaitu seni lukis, seni pahat dan masih banyak lagi.
2. Seni Tari
Seni tari adalah cabang seni yang identik dengan gerakan tubuh
sebagai sumber keindahannya. Gerakan tari menjadi media untuk mengkomunikasikan
pesan melalui koreografer. Dalam seni tari biasanya terdiri dari macam jenis
tari seperti tari tunggal, berpasangan, kelompok maupun kolosal.
3. Seni Musik
Seni musik adalah karya seni yang menggunakan sebuah irama,
tempo, melodi, harmoni dan vocal yang memiliki peran sebagai sarana untuk
menyampaian pesan seorang senima ke penikmatnya. Terdapat dua jenis musik yaitu
musik vokal dan musik instrumental. Perbedaannya musik vokal hanya mengandalkan
suara manusia saja contohnya seperti beatbox dan akapela. Sedangkan musik
instrumental adalah jenis musik yang dimainkan dengan bantuan alat musik.
4. Seni Teater/Drama
Pengertian Seni teater secara umum, mengambarkan sebuah
peristiwa kehidupan yang ditampilkan dalam suatu adegan dan perilaku manusia
melalui gerakan, tarian dan nyanyian serta dilengkapi dengan dialog para
pemainnya. Seni teater sering disebut juga sebagai seni peran.
5. Seni Sastra :
Seni sastra adalah salah satu jenis seni yang menjadikan
bahasa sebagai media, baik secara lisan maupun tulisan sehingga menimbulkan
rasa senang bagi orang yang menikmatinya. Terdapat dua jenis seni sastra yaitu
puisi dan prosa. Puisi adalah seni yang cenderung menyederhanakan deskripsi
dengan menangkap inti permasalahan yang ingin diungkapkan. Sedangkan prosa
adalah seni sastra yang berusaha mendeskripsikan keadaan, keinginan, atau
imajinasi secara mendetail.
Pengertian Seni Kriya :
Kriya merupakan
seni kerajinan tangan yang menghasilkan sebuah karya yang memiliki manfaat dan
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kriya sebagai media ekspresi,
perkembangannya mempunyai ruang lingkup yang terbuka, memiliki kebebasan sesuai
dengan cita rasa, keterampilan teknik, pengalaman estetis dan kedalaman
ekspresi dari masing-masing pembuatannya. Bahan untuk pengerjaan kriya pun
beragam seperti kayu, kulit, kain, mendong, tanah liat, logam dan serat, dari
beragam bahan tersebut menghasilkan banyak sekali kriya yang sangat bagus,
indah, serta bermanfaat yaitu sebagai benda pakai.
Seni kriya adalah karya seni yang
unik dan punya karakteristik di dalamnya terkandung muatan-muatan nilai
estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional oleh karena itu dalam
perwujudannya didukung craftmenship yang tinggi, akibatnya kehadiran
seni kriya termasuk dalam kelompok seni-seni adiluhung (Gustami, 1992:71).
Sejarah dan Perkembangan Seni
Kriya :
Sejarah seni
kriya telah ditemukan sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dari adanya
penemuan benda-benda yang berasal dari zaman Neolithikum atau
zaman batu muda yang berbentuk benda-benda seni kriya terkini. Pada masa lalu,
seni Kriya dibuat dengan cara yang sederhana serta lebih mengedepankan aspek
fungsional atau untuk menunjang berbagai kebutuhan fisik. Namun, bisa
disimpulkan bahwa manusia zaman prasejarah sudah mulai mengerti mengenai seni,
hal ini terlihat dari penemuan tembikar dengan ragam hiasan serta simbol-simbol
kehidupan spiritual yang dipercaya.
1. Timbul Haryono
(2002)
Seni kriya adalah
cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses
pengerjaannya. Dalam arti khusus, kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk
menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni.
2. Gustami
Seni kriya adalah
karya seni yang unik dan punya karakteristik di dalamnya terkandung
muatan-muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional oleh
karena itu dalam perwujudannya didukung craftmenship yang tinggi,
akibatnya kehadiran seni kriya termasuk dalam kelompok seni-seni adiluhung
(Gustami, 1992:71).
3. Seodarso Sp
(2000)
Seodarso Sp
berpendapat bahwa Seni Kriya adalah perkataan kriya memang belum lama dipakai
dalam bahasa Indonesia; perkataan kriya itu berasal dari bahasa
Sansekerta yang dalam kamus Wojowasito diberi arti; pekerjaan; perbuatan, dan
dari kamus Winter diartikan sebagai ‘demel’ atau membuat.
4. I Made Bandem
Pengertian karya
seni menurut Prof. Dr. I Made Bandem, kata kriya berasal dari kata kriya yang
diartikan ke dalam bahasa Indonesia bermakna pekerjaan atau ketrampilan tangan.
Jadi dapat disimpulkan pengertian karya seni kriya menurut I Made Bandem adalah
sebuah karya seni ketrampilan yang dihasilkan dari kerajinan tangan.
a. Dekorasi
(Hiasan)
Hasil kerajinan karya seni kriya banyak digunakan sebagai
hiasan dekorasi dalam rangka mengelola permukaan benda agar lebih menarik untuk
diapresiasi.
b. Benda Terapan
(Siap Pakai)
Jenis seni kriya ini lebih memilih fungsinya sebagai objek
yang sudah jadi. Umumnya memiliki sifat yang nyaman, enak dipandang dan tidak
kehilangan keindahan hasil kerajinan itu sendiri.
Jenis-Jenis
Seni Kriya :
Kriya secara umum
dapat dibagi menjadi dua cabang atau payung utama dilihat dari bahan yang
digunakan dan teknik pembuatannya. Berikut adalah jenis atau macam-macam seni
kriya berdasasarkan masing-masing klasifikasi bahan dan teknik pembuatannya.
a. Jenis Seni Kriya berdasarkan Bahan yang digunakan
1. Kriya Kayu. Menggunakan bahan dasar kayu biasanya kriya
jenis ini diolah dengan menggunakan teknik ukir atau pahat. Produk yang
dihasilkan seperti: topeng, mebel, ukiran pintu, dll.
2. Kriya Keramik. Keramik yang dimaksud disini adalah tanah
liat yang kemudian di panaskan lalu biasanya diberi lapisan glazur (lapisan
mengkilap). Contoh kriya keramik adalah: guci, piring, vas bunga, gelas, dll.
3. Kriya Logam. Logam adalah bahan yang keras, sehingga
teknik umum yang digunakan adalah dengan mencairkannya lalu mencetaknya.
Bivalve adalah teknik cetak yang biasanya digunakan (membuat cetakan dua sisi
yang simetris seperti kerang). Contoh: Perhiasan, Patung, Miniatur, Peralatan
Makan, dll.
4. Kriya Tekstil. Disini kriya menghasilkan kain yang masih
mentah (belum dijahit menjadi pakaian) seperti: kain batik, kain tenun,
songket, dsb.
5. Kriya Kulit. Kulit binatang adalah salah satu bahan
kerajinan tangan tertua sebelum manusia dapat memproduksi kain sendiri. Contoh
kriya kulit meliputi: dompet, sepatu, gesper, wayang, dsb.
b. Jenis Seni Kriya berdasarkan Teknik Pembuatan
1. Kriya Ukir/Pahat. Memahat atau mengukir berarti membentuk
bahan dengan alat cukil yang sesuai dengan bahan. Teknik ini biasa digunakan
pada bahan kayu dan batu.
2. Kriya Anyam. Menganyam adalah mengatur bilah atau
lembaran-lembaran secara tindih-menindih dan silang menyilang, material yang
biasanya bahan yang lentur seperti rotan, serutan bambu, plastik, daun pandan,
janur, dll.
3. Kriya Tenun. Menenun adalah proses membuat kain dari
benang dengan cara tradisional/manual dengan menyilangkan dua jajaran benang
yang saling tegak lurus.
4. Kriya Batik. Batik adalah seni menggambar pada kain dengan
teknik menutup kain menggunakan lilin/malam pada bagian yang tidak diinginkan
untuk diwarnai, sehingga ketika kain di celup untuk diwarnai, bagian yang telah
ditutupi malam tersebut membentuk motif yang telah digambar sebelumnya
menggunakan lilin.
5. Kriya Rajut. Merajut adalah teknik membuat kain, pakaian
atau perlengkapan busana dari benang rajut dengan menyilangkan sehelai benang
hingga membentuk formasi yang diinginkan sekaligus membentuk helaian kain.
6. Kriya Teknik Khas. Paper quilting, paper craft, origami
dan masih banyak teknik alternatif lain yang dapat digunakan untuk menciptakan
benda kriya. Beberapa seniman murni juga mengembangkan teknik khas yang mereka
ciptakan sendiri untuk menghasilkan karya yang original atau berbeda dengan
yang lain.
Pengertian Desain :
Secara umum, pengertian
desain adalah suatu perencanaan atau perancangan yang dilakukan
sebelum pembuatan suatu objek, sistem, komponen, atau struktur. Pendapat lain
mengatakan arti desain adalah proses perencanaan atau perancangan suatu objek
yang bertujuan agar objek yang diciptakan memiliki fungsi, memiliki nilai
keindahan, dan berguna bagi manusia. Secara etimologis istilah desain berasal
dari bahasa Inggris, yaitu “design” yang artinya reka rupa,
rencana, atau rancangan. Di dalam proses desain akan memperhitungkan berbagai
aspek, seperti; estetika, fungsi, dan berbagai aspek lainnya yang diperoleh
dari riset dan pemikiran manusia.
Pengertian Desain Menurut Para
Ahli :
1. Dudy Wiyancoko
Menurut Dudy
Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang berkaitan dengan pembuatan
konsep, analisis data, project planning, drawing/ rendering, cost calculation,
prototyping, frame testing, dan test riding.
2. Soekarno dan Lanawati Basuki
Menurut Soekarno
dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu pola rancangan yang menjadi
dasar pembuatan suatu benda, misalnya busana.
3. Coirul Amin
Menurut Coirul
Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, dan
corak, yang diimplementasikan terhadap suatu objek.
4. J. B. Reswick
Menurut J. B.
Reswick, pengertian desain adalah aktivitas kreatif yang didalamnya terkandung
penciptaan sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada.
5. Bruce Nussbaum
Menurut Bruce
Nussbaum, definisi desain adalah wahana pembantu untuk melaksanakan inovasi
pada berbagai kegiatan industri dan bisnis.
6. Oxford Dictionaries
MenurutOxford
Dictionaries, desain adalah sebuah rencana atau gambar yang dibuat untuk
menunjukkan tampilan dan fungsi atau cara kerja suatu bangunan, pakaian, atau
benda lain sebelum dibuat.
Sejarah Desain :
Sejarah perkembangan desain bisa dikatakan bermula dari
revolusi industri di Eropa. Meskipun sebenarnya dasar perkembangan desain
adalah juga ditentukan oleh pertumbuhan seni rupa dan kerajinan sejak manusia
ada di muka bumi ini. Di Indonesia, pengembangan desain diawali dengan
membentuk ‘Design Center’ oleh Fakultas Perencanaan dan Sipil Institut
Teknologi Bandung tahun 1968 yang pada waktu itu diperkenalkan dalam Expo 70 di
Osaka Jepang. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pembentukan ASEAN
sebagai wadah pemersatu Bangsa-bangsa Asia Tenggara tahun 1976 oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyelenggaranya, salah satu keputusan
penting yang dikeluarkan adalah suatu saran agar setiap anggota ASEAN memiliki
dan mendirikan pusat pengembangan Desain dan Kerajinan.
Pada dasarnya, tujuan utama desain adalah untuk membantu manusia merancang
suatu objek agar dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain itu, ada
beberapa tujuan desain lainnya seperti untuk menciptakan objek, sistem,
struktur, atau komponen yang bermanfaat bagi manusia. Kemudian, untuk
menciptakan sesuatu yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
kualitas hidup manusia. Serta, desain yang dipadukan dengan unsur seni dan
teknologi memiliki tujuan agar tercipta kenyamanan, keindahan, dan keamanan.
Tujuan Desain :
·
Sebagai
alat bantu yang di gunakan untuk merancang sebuah objek, sistem, komponen, atau
struktur yang bermanfaat bagi manusia
·
Sebagai
sarana untuk menyampaikan ide atau gagasan seorang desainer kepada khalayak
umum.
·
Sebagai
sarana untuk menggambarkan objek – objek tertentu kepada masyarakat sebelum
objek tersebut di wujudkan secara nyata.
·
Untuk
menciptakan sesuatu yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
kualitas hidup manusia.
·
Desain
yang dipadukan dengan unsur seni dan teknologi bertujuan untuk menciptakan
keamanan, kenyamanan, dan keindahan.
·
Agar
manusia mengetahui apa saja kemampuan dan keterbatasan di dalam dirinya dan
hal-hal di sekitarnya.
Prinsip Desain
1. Keseimbangan (Balance): Kualitas nyata pada objek di mana
perhatiannya sama.
2. Kesatuan (Unity): Terbentuknya kesatuan yang serasi.
3. Kontras (Contrast): Menggunakan elemen kontras menjadi
tumpuan fokus sebuah desain.
4. Komposisi (Sequence): Penataan elemen secara keseluruhan
agar lebih enak dipandang.
5. Irama (Rhythm): Elemen yang mampu bermain dengan emosi
para penikmatnya.
6. Skala (Scale): Hubungan harmonis antara satu elemen dan
lainnya.
7. Fokus (Focus): Area yang pertama kali menjadi tujuan
pandangan mata.
Unsur – Unsur Desain
1. Garis (Line)
Garis merupakan unsur dasar dalam sebuah bentuk desain. Unsur
garis adalah unsur yang merupakan titik/poin yang saling terhubung dengan
titik/poin lainnya yang akan membentuk sebuah bentukan gambar garis seperti
garis lurus, lengkung, zigzag, tidak beraturan, horizontal, vertikal, diagonal.
2. Bentuk/Bidang (Shape)
Shape adalah sebuah bentukan yang memiliki bentuk seperti
lingkaran (circle), kotak (rectangle), segitiga (triangle) ataupun bentukan
lain yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
3. Tekstur (Texture)
Pada desain grafis, tekstur merupakan tampilan dari sebuah
gambar (desain) yang pada visualisasi permukaannya memiliki suatu bentuk, corak
dan pola yang bisa dilihat dan dicermati oleh mata bahwa permukaan gambar
tersebut terlihat halus, kasar, lembut. Contohnya terlihat seperti permukaan
kulit kayu, kain, dinding, canvas.
4. Ruang/Jarak (Space)
Space adalah ruang atau jarak antara elemen-elemen yang
terdapat pada desain grafis. Elemen-elemen tersebut berupa object, background,
dan text. Perpaduan antar elemen tersebut harus disesuaikan space-nya sehingga
desain yang diperoleh akan membuahkan hasil yang maksimal karena memberikan
kesan menarik dan profesional bagi mata yang melihat.
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur yang sangat penting dalam desain grafis. Ukuran dalam hal ini adalah panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek. Objek yang mau diperlihatkan lebih dulu (ditonjolkan) akan memiliki ukuran lebih besar dari objek lainnya yang tidak ditonjolkan. Sangat dianjurkan untuk melakukan pencocokan ukuran pada masing-masing objek atau teks yang ada pada setiap desain supaya tidak terlihat aneh tetapi terlihat lebih sedap dan mantap untuk dilihat. Contohnya deskripsi gambar tidak lebih besar dari gambar itu sendiri.
6. Warna (Color)
Warna juga adalah unsur yang sangat kompleks untuk
diperhatikan. Pemilihan warna menentukan arah dan tujuan sebuah desain grafis,
karena warna mewakili visual yang bisa dinilai oleh mata. Ketika mata melihat
ke warna yang kurang cocok atau tidak sesuai maka otomatis desain yang dibuat
akan ternilai tidak bagus atau tidak sesuai. Untuk itu perpaduan warna untuk
sebuah desain sebaiknya hanya di padukan pada warna yang bisa menyatu dengan
warna latar atau objek ataupun teks. Contohnya warna latar yang hitam bisa
dipadukan dengan objek atau teks yang berwarna putih. Terlalu banyak warna juga
akan menimbulkan kesan norak (memiliki warna yang terlalu banyak). Maka
berhati-hatilah dalam memilih warna.
7. Gelap-terang (Value)
Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi
lebih indah dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya
warna sebuah objek, background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan
diterangkan dapat menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna
yang akan digelapkan dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru
diterangkan akan menghasilkan warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan
akan menghasilkan warna biru tua. Begitu halnya dalam mendesain, harus
,memiliki keahlian dalam melakukan value pada desain yang dibuat dengan skala yang
tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga akan terlihat lebih profesional.
Metode Desain
Metodologi adalah
ilmu yang digunakan desainer untuk mempelajari dan juga mengerjakan desain,
yaitu:
a. Exploring
Metode para desainer mencari inspirasi dengan critical thinking guna
menghasilkan rancangan yang belum pernah ada.
b. Redefining
Metode mengolah kembali desain yang sudah jadi agar menjadi lebih baik.
c. Managing
Metode dengan cara menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.
d. Phototyping
Metode modifikasi. Di sini, desainer menggunakan desain warisan untuk
dimodifikasi dan olah kembali.
e. Trendspotting
Metode mendesain berdasarkan tren yang sedang berkembang.
Kategori
Desain
Pengertian desain
memiliki arti yang berbeda dalam berbagai disiplin desain. Beberapa di
antaranya yang umum adalah:
a. Desain Komunikasi Visual
Desain yang berbentuk komunikasi visual untuk menyampaikan
informasi dan pesan dengan efektif.
b. Desain Interior
Desain yang mencari solusi dengan efisien
untuk sebuah ruangan.
c. Desain Arsitektur
Merancang bangunan dan struktur.
d. Desain Produk
Desain yang fokus memperbaiki fungsionalitas dan bentuk benda
yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Desain Busana
Desain yang menyatukan keindahan estetika
dalam busana dan aksesori.
Komentar
Posting Komentar