TUGAS 4 - SEJARAH SENI KRIYA DESAIN & INFOGRAFIS MATERI "DESAIN"

 

SEJARAH SENI, KRIYA DAN DESAIN

Pengertian Seni:

    Secara etimologis, kata seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Sani yang artinya pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”.

    Secara umum, pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.

    Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133), tetapi ada juga yang mengatakan bahwa seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Dalam versi yang lain, seni disebut cilpa yang berarti berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistik (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).


Pengertian Seni Menurut Para Ahli:

·        Aristoteles

Menurut Aristoteles, seni adalah suatu bentuk ungkapan yang bersifat nyata dan pasa dasarnya seni meniru konsep alam.

·        Thomas Munro

Seni adalah alat yang diciptakan manusia yang bisa menimbulkan efek psikologis terhadap orang lain yang melihatnya.

·         Hilary Bele

Seni adalah istilah yang digunakan pada semua karya sehingga menggugah hati dan ingin mencari siapa yang menciptakannya.

·         Plato

Seni adalah hasil tiruan alam dengan segala isinya atau ars imitator naturam.

·         Alexander Baum Garto

Seni adalah sebuah keindahan yang memiliki tujuan untuk membuat penikmat merasa bahagia.


Sejarah Seni :

    Sejarah seni dapat dilihat sejak jaman manusia gua, bahkan sebelum peradaban pernah dibuat oleh umat manusia, sekitar 30.000 tahun yang lalu. Bentuk kesenian yang ditemukan masih berupa bentuk gambar mengenai benda benda dan peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan manusia pada zaman itu. Seiring munculnya peradaban peradaban baru di dunia seperti peradaban Mesopotamia, Mesir, Yunani, India, China dan sebagainya, seni mulai berubah menjadi lebih estetik dan kompleks. Media yang digunakan juga sudah mulai beragam, mulai dari kertas, batu, dan juga tanah.

Perkembangan seni juga dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya adalah agama. Pada era penyebaran agama Kristen, seni sering digunakan sebagai alat dan media dalam menyebarkan agama. Pada masa ini, banyak seniman seniman besar dunia lahir, seperti Michellangelo dan Leonardo Da Vinci yang banyak menyumbangkan karya dalam bidang gospel.


Fungsi Seni :

Fungsi seni untuk individu

Adaa dua unsur yang ada dalam manusia yaitu unsur fisik dan unsur psikis. Unsur-unsur ini akan memenuhi kebutuhan seni secara fisik dan psikis atau emosional.

  • Seni sebagai Alat pemenuhan kebutuhan fisik

Para seniman berusahan untuk menciptakan berbagai seni sehingga mampu memuaskan kebutuhan fisika dan kenyamanan bagi penikmatnya.

  • Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional

Emosi merupakan perasaan yang ada dalam manusia seperti senang, sedih, marah, benci dan lain-lain.

Dengan adanya seni semua orang bisa meluapkan perasaan yang ada dalam dirinya dengan menghasilkan sebuah karya. Contohnya saat seseorang memiliki jiwa seni, ia akan mengekspresikanya melalui musik, lukisan dan sebagainya.

 Fungsi Seni untuk Sosial

Manusia adalah makhluk sosial sehingga memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sangat bergantung dengan orang lain. Adapun beberapa fungsi seni sebagai media pemenuhan kebutuhan sosial.

  • Seni sebagai media agama

Seni digunakan untuk sarana penyampaian pesan religi atau keagamaan kepada manusia. Dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam upacara pernikahan, upacara kematian, pakaian atau busana, kaligrafi dan masih banyak lagi.

  • Seni sebagai media pendidikan

Terdapat tiga kategori seni dalam dunia pendidikan yaitu pendidikan formal contohnya disekolah , pendidikan non-formal seperti misalnya kegiatan dimasyarakat dan pendidikan informal yaitu berada dilingkungan keluarga.

  • Seni sebagai media informasi

Melalui media informasi, karya seni bisa lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas. Contohnya pengguna poster yang digunakan untuk penyampaian informs tentang bahaya narkoba, program pemerintah dan lain-lain

  • Seni sebagai media hiburan

Seni bisa membuat orang lain terhibur dan bisa dijadikan sebagai sarana melepas bosan atau mengurangi kesedihan.

Contohnya saat berkunjung ke pertunjukan lukisan, disana seseorang bisa merasa senang dan terhibur saat melihat sebuah lukisan.

 Macam Macam Seni :

Seni Rupa

Seni rupa adalah seni yang berusaha menampilkan nilai keindahan dalam bentuk karya yang bisa dilihat, diraba, dirasa dan dinikmati. Salah satu contoh seni rupa yaitu seni lukis, seni pahat dan masih banyak lagi.



2. Seni Tari

Seni tari adalah cabang seni yang identik dengan gerakan tubuh sebagai sumber keindahannya. Gerakan tari menjadi media untuk mengkomunikasikan pesan melalui koreografer. Dalam seni tari biasanya terdiri dari macam jenis tari seperti tari tunggal, berpasangan, kelompok maupun kolosal.



3. Seni Musik

Seni musik adalah karya seni yang menggunakan sebuah irama, tempo, melodi, harmoni dan vocal yang memiliki peran sebagai sarana untuk menyampaian pesan seorang senima ke penikmatnya. Terdapat dua jenis musik yaitu musik vokal dan musik instrumental. Perbedaannya musik vokal hanya mengandalkan suara manusia saja contohnya seperti beatbox dan akapela. Sedangkan musik instrumental adalah jenis musik yang dimainkan dengan bantuan alat musik.



4. Seni Teater/Drama

Pengertian Seni teater secara umum, mengambarkan sebuah peristiwa kehidupan yang ditampilkan dalam suatu adegan dan perilaku manusia melalui gerakan, tarian dan nyanyian serta dilengkapi dengan dialog para pemainnya. Seni teater sering disebut juga sebagai seni peran.



5. Seni Sastra :

Seni sastra adalah salah satu jenis seni yang menjadikan bahasa sebagai media, baik secara lisan maupun tulisan sehingga menimbulkan rasa senang bagi orang yang menikmatinya. Terdapat dua jenis seni sastra yaitu puisi dan prosa. Puisi adalah seni yang cenderung menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti permasalahan yang ingin diungkapkan. Sedangkan prosa adalah seni sastra yang berusaha mendeskripsikan keadaan, keinginan, atau imajinasi secara mendetail.

 




Pengertian Seni Kriya :




Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang menghasilkan sebuah karya yang memiliki manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kriya sebagai media ekspresi, perkembangannya mempunyai ruang lingkup yang terbuka, memiliki kebebasan sesuai dengan cita rasa, keterampilan teknik, pengalaman estetis dan kedalaman ekspresi dari masing-masing pembuatannya. Bahan untuk pengerjaan kriya pun beragam seperti kayu, kulit, kain, mendong, tanah liat, logam dan serat, dari beragam bahan tersebut menghasilkan banyak sekali kriya yang sangat bagus, indah, serta bermanfaat yaitu sebagai benda pakai.

Seni kriya adalah karya seni yang unik dan punya karakteristik di dalamnya terkandung muatan-muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional oleh karena itu dalam perwujudannya didukung  craftmenship yang tinggi, akibatnya kehadiran seni kriya termasuk dalam kelompok seni-seni adiluhung (Gustami, 1992:71).

Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya :

Sejarah seni kriya telah ditemukan sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dari adanya penemuan benda-benda yang berasal dari zaman Neolithikum atau zaman batu muda yang berbentuk benda-benda seni kriya terkini. Pada masa lalu, seni Kriya dibuat dengan cara yang sederhana serta lebih mengedepankan aspek fungsional atau untuk menunjang berbagai kebutuhan fisik. Namun, bisa disimpulkan bahwa manusia zaman prasejarah sudah mulai mengerti mengenai seni, hal ini terlihat dari penemuan tembikar dengan ragam hiasan serta simbol-simbol kehidupan spiritual yang dipercaya.

 

 Pengertian Kriya Menurut Para Ahli :

1. Timbul Haryono (2002)

Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Dalam arti khusus, kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni.

2. Gustami

Seni kriya adalah karya seni yang unik dan punya karakteristik di dalamnya terkandung muatan-muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional oleh karena itu dalam perwujudannya didukung  craftmenship yang tinggi, akibatnya kehadiran seni kriya termasuk dalam kelompok seni-seni adiluhung (Gustami, 1992:71).

3. Seodarso Sp (2000)

Seodarso Sp berpendapat bahwa Seni Kriya adalah perkataan kriya memang belum lama dipakai dalam bahasa Indonesia; perkataan kriya  itu berasal dari bahasa Sansekerta yang dalam kamus Wojowasito diberi arti; pekerjaan; perbuatan, dan dari kamus Winter diartikan sebagai  ‘demel’ atau membuat.

4. I Made Bandem

Pengertian karya seni menurut Prof. Dr. I Made Bandem, kata kriya berasal dari kata kriya yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia bermakna pekerjaan atau ketrampilan tangan. Jadi dapat disimpulkan pengertian karya seni kriya menurut I Made Bandem adalah sebuah karya seni ketrampilan yang dihasilkan dari kerajinan tangan.


 Fungsi Seni Kriya :

a. Dekorasi (Hiasan)

Hasil kerajinan karya seni kriya banyak digunakan sebagai hiasan dekorasi dalam rangka mengelola permukaan benda agar lebih menarik untuk diapresiasi.



b. Benda Terapan (Siap Pakai)

Jenis seni kriya ini lebih memilih fungsinya sebagai objek yang sudah jadi. Umumnya memiliki sifat yang nyaman, enak dipandang dan tidak kehilangan keindahan hasil kerajinan itu sendiri.

 



Jenis-Jenis Seni Kriya :

 

Kriya secara umum dapat dibagi menjadi dua cabang atau payung utama dilihat dari bahan yang digunakan dan teknik pembuatannya. Berikut adalah jenis atau macam-macam seni kriya berdasasarkan masing-masing klasifikasi bahan dan teknik pembuatannya.

 

a. Jenis Seni Kriya berdasarkan Bahan yang digunakan

1. Kriya Kayu. Menggunakan bahan dasar kayu biasanya kriya jenis ini diolah dengan menggunakan teknik ukir atau pahat. Produk yang dihasilkan seperti: topeng, mebel, ukiran pintu, dll.



2. Kriya Keramik. Keramik yang dimaksud disini adalah tanah liat yang kemudian di panaskan lalu biasanya diberi lapisan glazur (lapisan mengkilap). Contoh kriya keramik adalah: guci, piring, vas bunga, gelas, dll.



3. Kriya Logam. Logam adalah bahan yang keras, sehingga teknik umum yang digunakan adalah dengan mencairkannya lalu mencetaknya. Bivalve adalah teknik cetak yang biasanya digunakan (membuat cetakan dua sisi yang simetris seperti kerang). Contoh: Perhiasan, Patung, Miniatur, Peralatan Makan, dll.



4. Kriya Tekstil. Disini kriya menghasilkan kain yang masih mentah (belum dijahit menjadi pakaian) seperti: kain batik, kain tenun, songket, dsb.



5. Kriya Kulit. Kulit binatang adalah salah satu bahan kerajinan tangan tertua sebelum manusia dapat memproduksi kain sendiri. Contoh kriya kulit meliputi: dompet, sepatu, gesper, wayang, dsb.



 

b. Jenis Seni Kriya berdasarkan Teknik Pembuatan

1. Kriya Ukir/Pahat. Memahat atau mengukir berarti membentuk bahan dengan alat cukil yang sesuai dengan bahan. Teknik ini biasa digunakan pada bahan kayu dan batu.



2. Kriya Anyam. Menganyam adalah mengatur bilah atau lembaran-lembaran secara tindih-menindih dan silang menyilang, material yang biasanya bahan yang lentur seperti rotan, serutan bambu, plastik, daun pandan, janur, dll.



3. Kriya Tenun. Menenun adalah proses membuat kain dari benang dengan cara tradisional/manual dengan menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus.



4. Kriya Batik. Batik adalah seni menggambar pada kain dengan teknik menutup kain menggunakan lilin/malam pada bagian yang tidak diinginkan untuk diwarnai, sehingga ketika kain di celup untuk diwarnai, bagian yang telah ditutupi malam tersebut membentuk motif yang telah digambar sebelumnya menggunakan lilin.



5. Kriya Rajut. Merajut adalah teknik membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut dengan menyilangkan sehelai benang hingga membentuk formasi yang diinginkan sekaligus membentuk helaian kain.



6. Kriya Teknik Khas. Paper quilting, paper craft, origami dan masih banyak teknik alternatif lain yang dapat digunakan untuk menciptakan benda kriya. Beberapa seniman murni juga mengembangkan teknik khas yang mereka ciptakan sendiri untuk menghasilkan karya yang original atau berbeda dengan yang lain.


Pengertian Desain :

Secara umum, pengertian desain adalah suatu perencanaan atau perancangan yang dilakukan sebelum pembuatan suatu objek, sistem, komponen, atau struktur. Pendapat lain mengatakan arti desain adalah proses perencanaan atau perancangan suatu objek yang bertujuan agar objek yang diciptakan memiliki fungsi, memiliki nilai keindahan, dan berguna bagi manusia. Secara etimologis istilah desain berasal dari bahasa Inggris, yaitu “design” yang artinya reka rupa, rencana, atau rancangan. Di dalam proses desain akan memperhitungkan berbagai aspek, seperti; estetika, fungsi, dan berbagai aspek lainnya yang diperoleh dari riset dan pemikiran manusia.

 

Pengertian Desain Menurut Para Ahli :

1. Dudy Wiyancoko

Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/ rendering, cost calculation, prototyping, frame testing, dan test riding.

2. Soekarno dan Lanawati Basuki

Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, misalnya busana.

3. Coirul Amin

Menurut Coirul Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, dan corak, yang diimplementasikan terhadap suatu objek.

4. J. B. Reswick

Menurut J. B. Reswick, pengertian desain adalah aktivitas kreatif yang didalamnya terkandung penciptaan sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada.

5. Bruce Nussbaum

Menurut Bruce Nussbaum, definisi desain adalah wahana pembantu untuk melaksanakan inovasi pada berbagai kegiatan industri dan bisnis.

6. Oxford Dictionaries

MenurutOxford Dictionaries, desain adalah sebuah rencana atau gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan fungsi atau cara kerja suatu bangunan, pakaian, atau benda lain sebelum dibuat.


Sejarah Desain :

Sejarah perkembangan desain bisa dikatakan bermula dari revolusi industri di Eropa. Meskipun sebenarnya dasar perkembangan desain adalah juga ditentukan oleh pertumbuhan seni rupa dan kerajinan sejak manusia ada di muka bumi ini. Di Indonesia, pengembangan desain diawali dengan membentuk ‘Design Center’ oleh Fakultas Perencanaan dan Sipil Institut Teknologi Bandung tahun 1968 yang pada waktu itu diperkenalkan dalam Expo 70 di Osaka Jepang. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pembentukan ASEAN sebagai wadah pemersatu Bangsa-bangsa Asia Tenggara tahun 1976 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyelenggaranya, salah satu keputusan penting yang dikeluarkan adalah suatu saran agar setiap anggota ASEAN memiliki dan mendirikan pusat pengembangan Desain dan Kerajinan.


 Tujuan

     Pada dasarnya, tujuan utama desain adalah untuk membantu manusia merancang suatu objek agar dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain itu, ada beberapa tujuan desain lainnya seperti untuk menciptakan objek, sistem, struktur, atau komponen yang bermanfaat bagi manusia. Kemudian, untuk menciptakan sesuatu yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup manusia. Serta, desain yang dipadukan dengan unsur seni dan teknologi memiliki tujuan agar tercipta kenyamanan, keindahan, dan keamanan.

 

Tujuan Desain :

·            Sebagai alat bantu yang di gunakan untuk merancang sebuah objek, sistem, komponen, atau struktur yang bermanfaat bagi manusia

·            Sebagai sarana untuk menyampaikan ide atau gagasan seorang desainer kepada khalayak umum.

·            Sebagai sarana untuk menggambarkan objek – objek tertentu kepada masyarakat sebelum objek tersebut di wujudkan secara nyata.

·            Untuk menciptakan sesuatu yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup manusia.

·            Desain yang dipadukan dengan unsur seni dan teknologi bertujuan untuk menciptakan keamanan, kenyamanan, dan keindahan.

·            Agar manusia mengetahui apa saja kemampuan dan keterbatasan di dalam dirinya dan hal-hal di sekitarnya.

 

 

Prinsip Desain

1. Keseimbangan (Balance): Kualitas nyata pada objek di mana perhatiannya sama.

2. Kesatuan (Unity): Terbentuknya kesatuan yang serasi.

3. Kontras (Contrast): Menggunakan elemen kontras menjadi tumpuan fokus sebuah desain.

4. Komposisi (Sequence): Penataan elemen secara keseluruhan agar lebih enak dipandang.

5. Irama (Rhythm): Elemen yang mampu bermain dengan emosi para penikmatnya.

6. Skala (Scale): Hubungan harmonis antara satu elemen dan lainnya.

7. Fokus (Focus): Area yang pertama kali menjadi tujuan pandangan mata.

 

Unsur – Unsur Desain

1. Garis (Line)

Garis merupakan unsur dasar dalam sebuah bentuk desain. Unsur garis adalah unsur yang merupakan titik/poin yang saling terhubung dengan titik/poin lainnya yang akan membentuk sebuah bentukan gambar garis seperti garis lurus, lengkung, zigzag, tidak beraturan, horizontal, vertikal, diagonal.



2. Bentuk/Bidang (Shape)

Shape adalah sebuah bentukan yang memiliki bentuk seperti lingkaran (circle), kotak (rectangle), segitiga (triangle) ataupun bentukan lain yang memiliki diameter tinggi dan lebar.



3. Tekstur (Texture)

Pada desain grafis, tekstur merupakan tampilan dari sebuah gambar (desain) yang pada visualisasi permukaannya memiliki suatu bentuk, corak dan pola yang bisa dilihat dan dicermati oleh mata bahwa permukaan gambar tersebut terlihat halus, kasar, lembut. Contohnya terlihat seperti permukaan kulit kayu, kain, dinding, canvas.



4. Ruang/Jarak (Space)

Space adalah ruang atau jarak antara elemen-elemen yang terdapat pada desain grafis. Elemen-elemen tersebut berupa object, background, dan text. Perpaduan antar elemen tersebut harus disesuaikan space-nya sehingga desain yang diperoleh akan membuahkan hasil yang maksimal karena memberikan kesan menarik dan profesional bagi mata yang melihat.



5. Ukuran (Size)

Ukuran adalah unsur yang sangat penting dalam desain grafis. Ukuran dalam hal ini adalah panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek. Objek yang mau diperlihatkan lebih dulu (ditonjolkan) akan memiliki ukuran lebih besar dari objek lainnya yang tidak ditonjolkan. Sangat dianjurkan untuk melakukan pencocokan ukuran pada masing-masing objek atau teks yang ada pada setiap desain supaya tidak terlihat aneh tetapi terlihat lebih sedap dan mantap untuk dilihat. Contohnya deskripsi gambar tidak lebih besar dari gambar itu sendiri.

6. Warna (Color)

Warna juga adalah unsur yang sangat kompleks untuk diperhatikan. Pemilihan warna menentukan arah dan tujuan sebuah desain grafis, karena warna mewakili visual yang bisa dinilai oleh mata. Ketika mata melihat ke warna yang kurang cocok atau tidak sesuai maka otomatis desain yang dibuat akan ternilai tidak bagus atau tidak sesuai. Untuk itu perpaduan warna untuk sebuah desain sebaiknya hanya di padukan pada warna yang bisa menyatu dengan warna latar atau objek ataupun teks. Contohnya warna latar yang hitam bisa dipadukan dengan objek atau teks yang berwarna putih. Terlalu banyak warna juga akan menimbulkan kesan norak (memiliki warna yang terlalu banyak). Maka berhati-hatilah dalam memilih warna.



7. Gelap-terang (Value)

Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek, background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua. Begitu halnya dalam mendesain, harus ,memiliki keahlian dalam melakukan value pada desain yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga akan terlihat lebih profesional.


Metode Desain

Metodologi adalah ilmu yang digunakan desainer untuk mempelajari dan juga mengerjakan desain, yaitu:

a. Exploring
Metode para desainer mencari inspirasi dengan critical thinking guna menghasilkan rancangan yang belum pernah ada.

b. Redefining
Metode mengolah kembali desain yang sudah jadi agar menjadi lebih baik.

c. Managing
Metode dengan cara menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.

d. Phototyping
Metode modifikasi. Di sini, desainer menggunakan desain warisan untuk dimodifikasi dan olah kembali.

e. Trendspotting
Metode mendesain berdasarkan tren yang sedang berkembang.

 

Kategori Desain

Pengertian desain memiliki arti yang berbeda dalam berbagai disiplin desain. Beberapa di antaranya yang umum adalah:

a. Desain Komunikasi Visual

Desain yang berbentuk komunikasi visual untuk menyampaikan informasi dan pesan dengan efektif.

b. Desain Interior

    Desain yang mencari solusi dengan efisien untuk sebuah ruangan.

c. Desain Arsitektur

    Merancang bangunan dan struktur.

d. Desain Produk

Desain yang fokus memperbaiki fungsionalitas dan bentuk benda yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Desain Busana

    Desain yang menyatukan keindahan estetika dalam busana dan aksesori.

 

Informasi Tentang "Desain" dalam bentuk Infografis


 



 



 




Komentar